Selasa, 24 September 2013

Penggulanggan Masa Remaja

Picture
Psikologi

Sabtu, 08 Desember 2012

Permasalahan dan Penanganan Masalah Remaja



        Posisi masa remaja adalah posisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, sehingga masa remaja ini sering pula disebut sebagai masa transisi atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa (Monks, 1984)
Secara psikologis masa remaja dibedakan dalam dua fase usia perkembangan, yaitu :
1. Masa Puber, yaitu masa dimana remaja mulai mengenal dan berfikir serta tertarik dengan masalah-masalah sexual yang mereka kenal dari sekitar lingkungannya.
2. Masa Adolensi. Adolensi berarti tumbuh dan berkembang (Growth and development) menuju alam dewasa. Artinya seseorang mulai meninggalkan masa kanak-kanak menuju masa dewasa awal yang penuh dengan berbagai tugas dan tanggung jawab.
      Sesuai dengan perkembangan biologisnya, pada kedua fase perkembangan tersebut di atas terjadi 4 macam perubahan fisik yang menyertai terjadinya dampak-dampak psikologis yang perlu diwaspadai.
Keempat perubahan fisik tersebut menurut Hurlock (1990) adalah sebagai berikut :
1. Perubahan ukuran tubuh yang cepat
      2. Perubahan proporsi tubuh
      3. Tumbuhnya ciri-ciri seks primer
      4. Tumbuhnya ciri-ciri seks sekunder
      Perubahan-perubahan fisik dan seksual pada masa remaja mempunyai dampak psikologis yang besar, meskipun akibatnya biasanya sementara, namun cukup menimbulkan perubahan dalam pola perilaku, sikap dan kepribadian pada masa remaja penampilan fisik merupakan faktor yang dianggap penting.
Menurut Sunarwiyati S (1985)
1. Kenakalan Biasa
            Contoh: suka berkelahi, keluyuran, bolos sekolah dan pergi dari rumah
2. Kenakalan Menjurus Pelanggaran
            Contoh: mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin
3. Kenakalan Khusus
            Contoh: penyalahgunaan narkoba, seks bebas dll
Menurut Singgih D. Gunarso (1998:19)
1.      Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial
            Sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum, contoh: mencemooh teman sebayanya
2.   Kenakalan yang bersifat melanggar hukum
Penyelesaian pelanggaran ini sesuai dengan hukum, contoh: menggunakan narkoba,   seks bebas, dan ugal-ugalan di jalan
Menurut Eva Imania Eliasa,M.Pd
      Faktor Internal
            1. Krisis identitas
            2. Kontrol diri yang lemah
      Faktor Eksternal
            1. Keluarga
            2. Teman sebaya yang kurang baik
            3. Komunitas/lingkungan/sekolah/ tempat tinggal yang kurang baik
Menurut Menurut Kumpfer dan Alvarado
      Kurangnya sosialisasi nilai-nilai moral dari orang tua
      Contoh perilaku yang ditampilkan orang tua
      Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak
      Kurang diterapkannya disiplin kepada anak
      Tingginya konflik dalam lingkungan keluarga
      Kekerasan dalam lingkungan keluarga
      Anak tinggal jauh dari orang tua
      Perbedaan budaya tempat anak tinggal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar