Sabtu, 08 Desember 2012
Permasalahan dan Penanganan Masalah Remaja
Posisi
masa remaja adalah posisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, sehingga
masa remaja ini sering pula disebut sebagai masa transisi atau masa peralihan
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa (Monks, 1984)
Secara
psikologis masa remaja dibedakan dalam dua fase usia perkembangan, yaitu :
1. Masa
Puber, yaitu masa dimana remaja mulai mengenal dan berfikir serta tertarik
dengan masalah-masalah sexual yang mereka kenal dari sekitar lingkungannya.
2. Masa
Adolensi. Adolensi berarti tumbuh dan berkembang (Growth and development)
menuju alam dewasa. Artinya seseorang mulai meninggalkan masa kanak-kanak
menuju masa dewasa awal yang penuh dengan berbagai tugas dan tanggung jawab.
•
Sesuai dengan
perkembangan biologisnya, pada kedua fase perkembangan tersebut di atas terjadi
4 macam perubahan fisik yang menyertai terjadinya dampak-dampak psikologis yang
perlu diwaspadai.
Keempat perubahan fisik tersebut menurut Hurlock (1990) adalah sebagai berikut :
1. Perubahan ukuran tubuh yang cepat
Keempat perubahan fisik tersebut menurut Hurlock (1990) adalah sebagai berikut :
1. Perubahan ukuran tubuh yang cepat
•
2. Perubahan proporsi
tubuh
•
3. Tumbuhnya ciri-ciri
seks primer
•
4. Tumbuhnya ciri-ciri
seks sekunder
•
Perubahan-perubahan
fisik dan seksual pada masa remaja mempunyai dampak psikologis yang besar,
meskipun akibatnya biasanya sementara, namun cukup menimbulkan perubahan dalam
pola perilaku, sikap dan kepribadian pada masa remaja penampilan fisik
merupakan faktor yang dianggap penting.
Menurut Sunarwiyati S (1985)
1. Kenakalan Biasa
Contoh:
suka berkelahi, keluyuran, bolos sekolah dan pergi dari rumah
2. Kenakalan Menjurus Pelanggaran
Contoh:
mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin
3. Kenakalan Khusus
Contoh:
penyalahgunaan narkoba, seks bebas dll
Menurut Singgih D. Gunarso (1998:19)
1.
Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial
Sulit
digolongkan sebagai pelanggaran hukum, contoh: mencemooh teman sebayanya
2. Kenakalan yang bersifat melanggar hukum
Penyelesaian
pelanggaran ini sesuai dengan hukum, contoh: menggunakan narkoba, seks bebas, dan ugal-ugalan di
jalan
Menurut Eva Imania Eliasa,M.Pd
•
Faktor Internal
1. Krisis identitas
2. Kontrol diri yang lemah
•
Faktor Eksternal
1. Keluarga
2. Teman sebaya yang kurang
baik
3. Komunitas/lingkungan/sekolah/
tempat tinggal yang kurang baik
Menurut Menurut Kumpfer dan Alvarado
•
Kurangnya sosialisasi nilai-nilai moral dari orang tua
•
Contoh perilaku yang ditampilkan orang tua
•
Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak
•
Kurang diterapkannya disiplin kepada anak
•
Tingginya konflik dalam lingkungan keluarga
•
Kekerasan dalam lingkungan keluarga
•
Anak tinggal jauh dari orang tua
•
Perbedaan budaya tempat anak tinggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar